Sabtu, 10 Desember 2011

Hidup Kita Bagaikan Buku

Cover depan adalah tanggal Lahir.
Cover belakang adalah tanggal Kematian.
Tiap lembarnya adalah tiap hari dalam hidup kita dan apa yang kita lakukan.

Ada buku yang tebal, ada juga buku yang tipis.
Ada buku yang menarik dibaca, ada yang sama sekali tidak menarik .
Sekali tertulis, tidak akan pernah di edit lagi.

Tapi hebatnya....Seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih, baru dan tiada cacat.
Sama dengan hidup kita, seburuk apapun kemarin, Kita selalu punya kesempatan untuk hari yang baru.
Kita selalu punya kesempatan baru untuk melakukan sesuatu yang benar dalam hidup kita setiap harinya dan kita selalu bisa memperbaiki kesalahan kita.

Syukuri hari ini dan isilah halaman buku kehidupanmu dengan hal-hal yang baik semata.  Supaya pada saat halaman terakhir, buku kehidupan itu layak untuk dijadikan teladan bagi anak-anak kita dan siapapun setelah kita nanti.

Selamat menulis di buku Kehidupanmu.
Menulislah dengan Tinta Cinta dan Kasih Sayang, serta dengan Pena Kebijaksanaan.

Kamis, 08 Desember 2011

TIPS Belajar Meredam Rasa Tersinggung.

Salah satu hal yang sering membuat energi kita terkuras adalah timbulnya rasa ketersinggungan diri. Munculnya perasaan ini sering disebabkan oleh ketidaktahanan kita terhadap sikap orang lain.
Ketika tersinggung, minimal kita akan sibuk membela diri dan selanjutnya akan memikirkan kejelekan orang lain. Hal yang paling membahayakan dari ketersinggungan adalah habisnya waktu kita menjadi buah roh.
Efek yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan. Jika kita marah, kata-kata jadi tidak terkendali, stress meningkat, dan lainnya. Karena itu, kegigihan kita untuk tidak tersinggung menjadi suatu keharusan.

Apa yang menyebabkan orang tersinggung? Ketersinggungan seseorang timbul karena menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, baik, tampan dan merasa sukses.
Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan bila ada yang menilai kita kurang sedikit saja akan langsung tersinggung. Peluang tersinggung akan terbuka jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Karena itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu proporsional menilai diri.
Teknik pertama agar kita tidak mudah tersinggung adalah tidak menilai lebih kepada diri kita. Misalnya, jangan banyak mengingat-ingat bahwa saya telah berjasa, saya seorang guru, saya seorang pemimpin, saya ini orang yang sudah berbuat. Semakin banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita, akan membuat kita makin tersinggung.

Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk meredam ketersinggungan
Pertama, belajar melupakan.
Jika kita seorang sarjana maka lupakanlah kesarjanaan kita. Jika kita seorang direktur lupakanlah jabatan itu. Jika kita pemuka agama lupakan kepemukaagamaan kita. Jika kita seorang pimpinan lupakanlah hal itu, dan seterusnya. Anggap semuanya ini berkat dari Allah agar kita tidak tamak terhadap penghargaan. Kita harus melatih diri untuk merasa sekadar hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa kecuali berkat ilmu yang dipercikkan oleh Allah sedikit. Kita lebih banyak tidak tahu. Kita tidak mempunyai harta sedikit pun kecuali sepercik titipan berkat dari Allah. Kita tidak mempunyai jabatan ataupun kedudukan sedikit pun kecuali sepercik yang Allah telah berikan dan dipertanggung jawabkan. Dengan sikap seperti ini hidup kita akan lebih ringan. Semakin kita ingin dihargai, dipuji, dan dihormati, akan kian sering kita sakit hati.

Kedua, kita harus melihat bahwa apa pun yang dilakukan orang kepada kita akan bermanfaat jika kita dapat menyikapinya dengan tepat.
Kita tidak akan pernah rugi dengan perilaku orang kepada kita, jika bisa menyikapinya dengan tepat. Kita akan merugi apabila salah menyikapi kejadian dan sebenarnya kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai dengan keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita. Apa pun perkataan orang lain kepada kita, tentu itu terjadi dengan izin Allah. Anggap saja ini episode atau ujian yang harus kita alami untuk menguji keimanan kita.

Ketiga, kita harus berempati.
Yaitu, mulai melihat sesuatu tidak dari sisi kita. Perhatikan kisah seseorang yang tengah menuntun gajah dari depan dan seorang lagi mengikutinya di belakang Gajah tersebut.
Yang di depan berkata, "Oh indah nian pemandangan sepanjang hari". Kontan ia didorong dan dilempar dari belakang karena dianggap menyindir. Sebab, sepanjang perjalanan, orang yang di belakang hanya melihat pantat gajah.!
Karena itu, kita harus belajar berempati. Jika tidak ingin mudah tersinggung cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Namun yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri.

Keempat, jadikan penghinaan orang lain kepada kita sebagai ladang peningkatan kwalitas diri dan kesempatan untuk mempraktekkan buah-buah roh Yaitu, dengan memaafkan orang yang menyakiti dan membalasnya dengan kebaikan.
Barakallah Fiikum...














^P•R•A•Y^ Kamis Syukur Kami

Ya Tuhan ....
Kami selalu dan tetap bersyukur dan mensyukuri atas segala nikmatMu, maka kucurkanlah nikmat itu kepada kami, kepada saudara kami. Janganlah Engkau cabut dari kami.
Tambahkanlah kesabaran dihati kami tiada henti.

Ya Tuhan ....
Kelompokanlah kami, dalam golongan orang yang Engkau kasihi, Engkau berikan keberuntungan, Engkau mudahkan segala langkah, Engkau jauhkan kami dari kebimbangan hidup dan segala kesulitan yang tak sanggup kami jalani.

Ya Tuhan ...
Jadikanlah anak turun kami,anak yang baik, sholeh dan sholikhah---yang Engkau mudahkan dalam menggapai cita-cita nya, sehingga dg ikhlas mendo'akan kami dan merawat kami dikala kami mulai uzur.
Jadikanlah anak kami, kebanggaan hati dan penyejuk keluarga kami.

Ya Tuhan ....
Hindarkanlah kami dari segala musibah yang tak mampu kami hadapi.
Serta Lindungilah kami dari orang² yang ingin mendzolimi atas pelaksanaan tugas dan pekerjaan kami.

Wujudkan dan Kabulkanlah permohonan kami..

آمــــــــــــــــــين يا رب العالمين
. آمِيّنْ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. Aamiin

Selasa, 06 Desember 2011

TAUSHIYAH MUHARRAM

Puasa Asyura merupakan ibadah puasa sunnah yang dilaksanakan pada 9 dan 10 Muhararam. Tahun 2011 ini insya Allah puasa Asyura jatuh pada hari senin dan selasa 5 dan 6 Des 2011

----------------------------------
Makna puasa Asyura:

1. Muharram salah satu bulan dari empat bulan yang dimuliakan, Qs.9:36.

2. Nabi dan Para sahabat tidak pernah mengadakan ibadah/ritual doa. apapun pada bulan Muharram ini, selain shaum sunnah. Ritual-ritual itu BID'AH yang dibuat-buat tanpa dasar dari Syari'at.

3. Puasa sunnah itu adalah pada 9 dan 10 Muharram. "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulannya Allah - Muharram. Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam" (HR.Muslim 1163 Dari Abu Hurairah).

"Sesungguhnya hari Asyura' adalah salah satu hari Allah, maka barang siapa yg mau dia boleh berpuasa, dan siapa yang tidak mau dia boleh meninggalkannya" (HR Muslim1126 dari Ibnu Umar).
~» jadi Puasa ini merupakan Puasa Sunnah

4. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam Sangat mengutamakan puasa ini.
Ibnu Abbas berkata: "Aku tidak melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada satu hari untuk mencari keutamaannya dari hari-hari, selain hari ini (10 Muharram) dan akupun tidak melihat beliau berpuasa pada satu bulan untuk mencari keutamaannya dari bulan-bulan lain, selain bulan Ramadhan" (HR
Bukhari 2006. Muslim1132).

5. Puasa Asyura' Penghapus dosa setahun yang lalu. "Puasa hari Asyura' aku berharap Allah akan menghapus dosa di tahun sebelumnya"(H R.Muslim 1162 dari Abu Qatadah).

6. Menambah puasa pada tanggal 9 Muharram (Tasu'a) untuk menyelisihi orang yahudi. (Shahih Muslim 3/205).

Dari Ibnu Abbas Nabi:
"Jika aku masih hidup hingga tahun depan, sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9".

~» Selamat Berpuasa Menjalankan Shaum Muharram, semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang Istikomah menjalankan SunnahNya «~